
Ulul Azmi ini merupakan sebuah gelar khusus yang diberikan pada beberapa nabi dan rasul yang memiliki ketabahan dan tingkat kesabaran yang luar biasa, khususnya saat mereka sedang menjalankan misi dakwahnya. Limapagi, salah satu nabi yang mendapatkan gelar Rasul Ulul Azmi adalah Nabi Isa Alaihi Salam.
Nah, dalam kesempatan kali ini akan coba membahas tentang kisah Nabi Isa Alaihi Salam. Untuk lebih jelasnya yuk kita simak bersama kisahnya.
Maryam Gadis Suci Yang Taat Beribadah
Maryam sejak kecil diasuh oleh Nabi Zakaria. Ia seorang gadis yang baik budi pekertinya dan rajin beribadah. Sesudah menginjak usia dewasa, ia selalu mengurung diri di tempat ibadah. Sama sekali tidak pernah berhubungan dengan orang lain.
Pada suatu hari Nabi Zakaria menengok Maryam di tempatnya ia beribadah. Nabi Zakaria sangat terkejut melihat beraneka buah-buahan berada di tempat itu. Maryam menjelaskan bahwa semua itu adalah karunia dari Allah Subhana wa Ta’ala.
Nabi Zakaria meyakini hal itu. Memang tidak mustahil terjadi pada Maryam yang suci, taqwa, dan tunduk pada perintah Allah Subhana wa Ta’ala.
Maryam Mengandung Nabi Isa
Pada suatu hari, Maryam kedatangan Malaikat Jibril a.s yang berwujud manusia yang mengatakan bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang nantinya akan menjadi Nabi dan Rasul.
Maryam merasa heran, bagaimana hal ini bisa terjadi karena ia adalah seorang perawan, belum bersuami akan memiliki anak. Malaikat menjawab bahwa jika Allah menghendaki sesuatu cukuplah berkata : “Jadilah” maka kehendak-Nya pun jadi.
Ternyata benar, tidak berapa lama kemudian Maryam hamil. Hal ini membuat dirinya menjadi bahan pergunjingan masyarakat di sekitarnya. Ia dianggap telah melakukan perzinahan dengan laki-laki. Tentunya hal ini sangat menyakitkan bagi Maryam. Inilah salah satu ujian berat Maryam yang harus dihadapinya.
Maryam Melahirkan Nabi Isa
Lalu ia mengasingkan diri dari keramaian untuk menghindari cemoohan masyarakat. Ia melahirkan anaknya di bawah pohon kurma yang diberkati Allah.
Bayinya lahir dengan selamat meskipun melahirkan dengan seorang diri. Setelah kesehatannya membaik. Maryam kembali ke rumahnya dengan membawa bayinya itu.
Sontak kembalinya Maryam mendapatkan reaksi dari masyarakat. Berbagai tuduhan keji ditujukan pada Maryam. Bagaimana mungkin seorang Maryam yang sholehah telah memiliki anak tanpa ada suami.
“Tanyakanlah pada bayi itu sendiri!.” kata Maryam menjawab pertanyaan orang-orang di sekelilingnya.
Walaupun merasa ragu dan mengganggap Maryam tidak waras mereka bertanya pada Isa yang masih bayi itu.
Tidak disangka, ternyata Isa yang masih bayi itu bisa menjawab atas kehendak Allah tentunya.
“Aku adalah hamba allah, akan diturunkan kepadaku Kitab Injil. Allah telah memilihku menjadi seorang Nabi, menjadikanku orang yang mendatangkan berkah dan mengajarkan kebaikan, memerintahkanku untuk mendirikan sholat dan membayar zakat selama hidupku, berbuat baik kepada orang tuaku. Aku tidak sombong pada orang lain dan tidak tenggelam dalam kemaksiatan. Allah memberiku keselamatan pada hari lahirku dan kematianku dan juga pada hari kebangkitan di hari kiamat.”
Dengan demikian, masyarakat yakin bahwa Maryam memang suci dan bersih dari tuduhan masyarakat selama ini.
Isa Diangkat Jadi Nabi dan Rasul
Sejak kecil Isa sudah menampakkan diri sebagai seseorang yang istimewa dengan kecerdasannya yang luar biasa. Menginjak usia 30 tahun ia diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Sebelum itu telah diajarkan Taurat dan Injil.
Nabi Isa mengajarkan Islam yang mengesakan Allah (tauhid) kepada kaumnya Bani Israel yang telah berani merubah kitab Taurat peninggalan Nabi Musa.
Kehadiran Nabi Isa ini tidak disukai oleh Pemerintah Romawi dan berencana untuk membunuhnya. Pada saat beliau bersembunyi dari tentara Romawi, Yudas melaporkan tempat persembunyiannya sehingga beliau berhasil ditangkap dan hendak disalibkan.
Namun, Allah menyelamatkan Nabi Isa dimana Yudas dibuat serupa oleh Allah menyerupai Nabi Isa, sehingga orang yang disalibkan oleh tentara Romawi adalah Yahuza bukan Nabi Isa.