
Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Bulan Ramadhan juga bulan yang istimewa dan menjadi salah satu momen yang sangat ditunggu oleh umat Muslim. Di Bulan Ramadhan, selain banyak keberkahan, Allah SWT banyak membuka peluang ibadah dengan janji pahala yang berlipatganda. Beberapa diantaranya yang jadi amalan ketika puasa Ramadhan adalah berpuasa dari waktu subuh sampai maghrib, membaca Al-Qur’an, bersedekah, menjalankan sholat tarawih, dan lainnya.
Sholat tarawih merupakan ibadah sholat yang hukumnya sunnah. Shalat tarawih dilaksanakan selama bulan Ramadhan setelah menunaikan shalat Isya. Umumnya shalat ini dikerjakan secara berjamaah di masjid dan menjadi istimewa karena hanya bisa kita rasakan selama bulan suci Ramadhan saja. Meskipun sifatnya sunnah, namun jika dikerjakan maka akan mendatangkan banyak manfaat untuk kehidupan dunia dan akhirat. Oleh karena itu kita sebagai umat muslim jangan sampai melewatkan momentum bulan suci ini untuk melakukan banyak amal ibadah, salah satunya shalat tarawih.
Berbeda dengan sholat fardhu, sholat tarawih ini memiliki tata cara tersendiri dalam pelaksanaannya, baik itu ketika dilakukan berjamaah maupun sendirian. Jika tidak bisa dilakukan berjamaah di masjid, kita masih bisa melakukannya di rumah. Berikut ini adalah tata cara shalat tarawih berjamaah di rumah.
- Niat sholat tarawih makmum
Niat adalah langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan segala hal. Begitu juga dengan shalat tarawih, niat adalah hal yang pertama dilakukan. Melaksanakan shalat tarawih adalah niat yang baik, dimana niat yang baik ini insya Allah akan menghasilkan nilai yang baik pula.
Dalam melaksanakan shalat tarawih, selain menanamkan niat dalam hati, kamu juga bisa mengucapkan bacaan niat sebelum melaksanakan shalat tharawih. Berikut adalah bacaan niat sholat tarawih berjamaah.
Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati ma’muuman lillaahi ta’alaa.
Artinya:
“Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat tarawih imam
Jika kamu menjadi seorang imam, maka kamu menjadi pemimpin dalam jamaah shalatmu. Ketika kamu diminta menjadi seorang imam dalam pelaksanaan shalat tarawih, berikut adalah niat yang bisa kamu lafalkan.
Ushollii sunnatat-taroowiihi rok’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’alaa.
Artinya:
“Saya niat sholat sunnah tarawih dua raka’at menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala.”
- Mengenai niat sholat tarawih 4 rakaat
Sebagian orang melaksanakan sholat tarawih sebanyak 4 rakaat dengan 1 kali salam, dimana dalil mengenai jumlah rakaat ini berasal dari perkataan Aisyah radhiyallahu ‘anha, yakni:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan sholat 4 rakaat, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang rakaatnya. Kemudian beliau melaksanakan sholat 4 rakaat lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang rakaatnya.”
Pernyataan ini pun memiliki kemungkinan dimana 4 rakaat tersebut dilakukan sekaligus dengan 1 salam atau juga bisa dilaksanakan sebanyak 4 rakaat dimana pelaksanaannya dilakukan dengan 2 rakaat sebanyak 2 kali.
Menurut Imam Syafii, penafsiran pertama termasuk zhahir (umum), namun Rasulullah SAW telah memberikan pernyataan langsung mengenai sholat malam, dimana:
“Sholat malam adalah dua rakaat dua rakaat.”
Mengingat sholat tarawih termasuk ke dalam ibadah sholat malam yang juga diperkuat oleh hadits qauliy (perkataan Nabi), maka penafsiran yang mengatakan sholat tarawih 4 rakaat yang pelaksanaannya 2 rakaat 2 rakaat lebih kuat dasar hukumnya. Meski demikian, jika ada pihak yang mengangap bahwa shalat tarawih 4 rakaat dengan 1 kali salam, sah dan tidak perlu menjadikannya sebagai perdebatan karena ibadah adalah hal yang akan kembali pada keimanan masing-masing individu.